Wednesday, May 4, 2011

Obrolan Filsafat di 104

Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan. Filsafat mengadakan tinjauan yang luas mengenai realita, maka dikupaslah antara lain pandangan dunia dan pandangan hidup. Konsep-konsep mengenai ini dapat menjadi landasan penyusunan konsep tujuan dan metodologi pendidik. Disamping itu, pengalaman pendidik dalam menuntut pertumbuhan danperkembangan anak akan berhubungan dan berkenalan dengan realita. Semuanya itu dapat disampaikan kepada filsafat untuk dijadikan bahan-bahan pertimbangan dan tinjauan untuk memperkembangkan diri. Berikut ini beberapa pengetahuan yang ada dan yang mungkin ada di pikiran mahasiswa pendidikan matematika 2008.
Apakah sifat fenomena?
Fenomena bersifat berubah, tokoh yang mengajarkannya adalah Heraclitos. Dan fenomena bersifat tetap, tokoh yang mengajarkannya Permenides. Dilihat secara dimensi apa yang berubah/ tetap itu adalah ruang, dan apa yang berubah/ tetap itu adalah kapan. Jadi fenomena memiliki unsur tetap atau berubah.
Siapakah orang yang paling seksi, menurut bapak Marsigit?
Dibaliki tulisan dalam elegi itu ada semangat atau jiwa. Seksi menurut bapak marsigit adalah orang yang menarik perhatian dunia. Dan orang seksi itu orang yang berkuasa, mampu, dan berpotensi. Itulah sebenar – benarnya orang seksi menurut bapak marsigit. Namun jika saya sendiri yang harus menjawab, mungkin saya akan menjawab berbeda, karena pemikiran saya dengan bapak berbeda. Dan yang kita pikirkan itu tidak pernah ada yang salah, karena filsafat itui relatif terhadap ruang dan waktu. Menurut saya orang yang seksi itu orang yang cerdas otaknya, yang mampu hidup mandiri. Mungkin sangat duniawi sekali jawaban saya, tapi itulah pertama kali yang saya pikirkan tentang orang yang paling seksi.
About Incommensurability
Mengukur dengan ukuran yang sama. Misal: skala bilangan, jika segitiga siku – siku dengan skala bilangan yang sama, yaitu bilangan bulat, maka sisi miring itu Incomentsurebility. Contoh lain yaitu pembalap yang balap dengan cc yang sama, pendapatan (gaji), sama – sama mahasiswa,sama – sama membuat tugas, dengan dimensi yang berbeda timbangan emas dan beras.
Pengaruh hilbert di dalam matematika Indonesia.
Hilbert berhasil melahirkan sistem matematika formal modern yaitu struktur matematika, geometri, Aljabar Abstrak. Dan sebagian besar di Perguruan Tinggi menggunakan matematikanya Hilbert.
Landasan Filsafat
Matematika belajar filsafat mampu mengetahui kualitas secara bertingkat – tingkat. Sedangkan kualitas menunjukkan tingkat kedalaman kualitas itu sendiri. Manusia berdasar atas kualitas yaitu pakaian, perasaan, cita – cita dan masih banyak yang lain. Dan dalam blog bapak marsigit tertulis bahwa kualitas itu terdiri dari kualitas dunia, yakni laki – laki dan perempuan selain itu juga pagi dan sore. Landasan filsofis merupakan landasan yang berdasarkan atas filsafat. Landasan filsafat menaelaah sesuatu secara radikal, menyeluruh, dan konseptual tentang religi dan etika yang bertumpu pada penalaran. Oleh karena itu antara filsafat dengan pendidikan sangat erat kaitannya, dimana filsafat mencoba merumuskan citra tentang manusia dan masyarkaat sedangkan pendidikan berusahan mewujudkan citra tersebut.
Pada tema hantu RSBI, pada level apa kita dapat memikirkannya?
Membedakannya berdasarkan tingkat, sebagai contoh bapak marsigit sebagai seorang dosen berbeda tingkatannya dengan seseorang yang memiliki jabatan sebagai rektor. Jadi jangan menggunakan pikiran saja saat berkomentar untuk elegi di rumah hantu RSBI. Dalam elegi ini tema kelas RSBI adalah hantu yang artinya musibah. Jika kalian akan membuat tema, maka pikirkanlah, tulisan, kata – kata, dan langkah kita adalah doa kita pula, sehingga perlu diruwat (dalam keyakinan orang jawa) dan dijelaskan agar ditemukan solusinya (dalam bahasa filsafat).
Pada permasalahan tentang kenakalan orangtua yaitu krisis itu terbuka dan ada seta paradigma baru itu mengelola persoalan.Karakter itu artinya oleh siapa dan untuk siapa, karakter yang dibuat referensi umum secara ontologis agar awet.
Obyek formal dan obyek material
Obyek formal itu wadah, sedangkan obyek material adalah isinya. Filsafat Pendidikan Matematika menurut obyek formal yaitu filsafat, sedangkan obyek materialnya pendidikan matematika. Contoh lain yang merupakan wadah sekaligus isi adalah papan tulis, papan tulis sebagai wadah dari tulisan di papan tulis, tetapi papan tulis juga sebagai isi dari ruang kelas. Sedangkan matematika, memiliki obyek formal berupa research dan obyek materialnya berupa matematika. Menurut referensi lain menyebutkan bahwa objek material adalah segala sesuatu atau realita, ada yang harus ada dan ada yang tidak harus ada, sedangkan objek formal adalah bersifat mengasaskan atau berprinsip dan oleh karena mengasas, maka filsafat itu mengkonstatis prinsip-prinsip kebenaran dan tidak kebenaran. http://van88.wordpress.com/filsafat-pendidikan/.
Referensi dari filsafat
Hidup itu menterjemahkan dan diterjemahkan , teori itu berasal dari referensi yang berupa tesis dan antiu tesis, kemudian logos itu bersifat dinamic dan kontinu. Sumber lain menyebutkan bahwa filsafat sebagai induk ilmu-ilmu lainnya pengaruhnya masih terasa. Setelah filsafat ditinggalkan oleh ilmu-ilmu lainnya, ternyata filsafat tidak mati tetapi hidup dengan corak tersendiri yakni sebagai ilmu yang memecahkan masalah yang tidak terpecahkan oleh ilmu-ilmu khusus. Akan tetapi jelaslah bahwa filsafat tidak termasuk ruangan ilmu pengetahuan yang khusus. Filsafat boleh dikatakan suatu ilmu pengetahuan, tetapi obyeknya tidak terbatas, jadi mengatasi ilmu-ilmu pengetahuan lainnya merupakan bentuk ilmu pengetahuan yang tersendiri, tingkatan pengetahuan tersendiri. Filsafat itu erat hubungannya dengan pengetahuan biasa, tetapi mengatasinya karena dilakukan dengan cara ilmiah dan mempertanggungjawabkan jawaban-jawaban yang diberikannya.
Aplikasi dalam filsafat meliputi yang ada dan yang mungkin ada.
Manfaat filsafat atau pengaruh pendidikan berkarakter untuk pendidikan di Indonesia. Dalam berpikir, filsafat memiliki cara sendiri yang berbeda sesuai dengan ruang dan waktu.sebagai contoh: karakter guru tradisional yaitu karakter kritikal (critical).
Tentang Soal Ujian Nasional
Pemerintah mengaku ketidak konsistenan kebijakan Ujian Nasional tidak di pakai syarat kelulusan. Seberapa jauh penilaian guru, tapi yang terpenting dampak psikologis anak, karena Ujian Nasional itu hanya untuk persatuan bangsa. Ujian Nasional itu untuk otonomi daerah yaitu desetralisasi.
Pemberontakan Pendidikan
Dilihat dari konteksnya dalam elegi surat terbuka untuk presiden itu hanyalah sebuah elegi. Undang – undang pendidikan Sisdiknas tahun 2003. Sebagai contoh demo di jalan malioboro dengan tema “ Anti kapitalisme dalam bidang pendidikan”.
Kemungkinan apa yang kita pikirkan menjadi kenyataan, kenapa hal ini bisa terjadi?
Orang yang berpikir terang, cerah itu juga berpengaruh dalam mereka berpikir. Seseorang yang terang dalam hati maka dia juga terang dalam material. Bisa dikatakan, terang dalam hati, terang dalam pikiran,dan terang dalam badan ini disebut ontologi berpikir. Ontologi berpikir itu berguna untuk mengambil keputusan. Jadi kesimpulannya terang dalam berpikir adalah terang ketika ia mengambil keputusan. Berpikir itu sebenarnya kadang apa yang kita pernah lakukan, atau yang ingin kita lakukan. Kebiasaan kita untuk bisa berpikir seperti itu, bahkan jika berbicara tenatng feeling, banyak feeling kita yang tepat, itu karena kebiasaan kita. Kebiasaan yang kita lihat dan apa yang kita pikirkan itulah yang sering menjadi kenyataan.
Terang dalam hati adalah ketika tidak ada celah antara diriku dengan sang pencipta.
Terang dalam keluarga itu artinya sakinah, mawadhah, warohmah.
De javo: jika kita bermimpi menjadi kenyataan.
Eksperiment berpikir: Latihan berpikir artinya mentransformir keadaan.
Hidup kita yang kita alami, ketika kesadaran kita naik turun, ketika keadaan seperti itu berapa persen anda bisa memahami.
Intuisi: pengalaman, apa yang dipikiran dapat menjadi kenyataan karena dikaitkan dengan intuisi cerahberdasar pengalaman atau korespondensi.
Imajiner:Berasal dari kata Image:1 detik ketika tidak tidur, maka dalam satu detik itu kita mampu terbebas dari image, dan sebaliknya jika kita sedang tertidur, maka saat itu kita tidak menyadari.
Jika ditanyakan tentang yang ada dan yang mungkin ada: tergantung siapa yang lebih dulu melihat dan memikirkannya. Misalkan dipapan tulis yang bersih apa yang kalian pikirkan? Apa yang ada di dalam papan tulis? Jika saya memikirkan bintang kemudian saya menggambarkannya, bagi saya bintang itu yang mungkin ada, dan bagi kalian yang melihat bintang adalah hal yang mungkin ada.
Perjalanan imajiner: Laporkan apa yang yang anda pikirkan dan anda bayangkan, itulah sebenarnya perjalanan imajiner, ketika orang lain tidak mengetahui ketika saya melakukan perjalanan imajiner. Perjalanan filsafat imajiner YANG dilakukan, kita harus berpikir intensif yakni berpikir sedalam-dalamnya dan berpikir ekstensif yakni berpikir seluas-luasnya untuk masuk dalam ruang dan waktu. Belajar dari membayangkan, kita belajar untuk melakukan perjalanan imajiner, karena sebenarnya perjalanan imajiner itu ada dalam pikiran kita, dan ada dalam diri kita.
Hermenitika : belajar untuk menerjemahkan dan diterjemahkan. Definisi hermeneutika masihlah terus berkembang. Menurut Richard E. Palmer, definisi hermeneutika setidaknya dapat dibagi menjadi enam. Sejak awal, hermeneutika telah sering didefinisikan sebagai ilmu tentang penafsiran (science of interpretation). [1] Akan tetapi, secara luas, hermeneutika juga sering didefinisikan sebagai, pertama, teori penafsiran Kitab Suci (theory of biblical exegesis). Kedua, hermeneutika sebagai metodologi filologi umum (general philological methodology). Ketiga, hermeneutika sebagai ilmu tentang semua pemahaman bahasa (science of all linguistic understanding). Empat, hermeneutika sebagai landasan metodologis dari ilmu-ilmu kemanusiaan (methodological foundation of Geisteswissenschaften). Lima, hermeneutika sebagai pemahaman eksistensial dan fenomenologi eksistensi (phenomenology of existence dan of existential understanding). Dan enam, hermeneutika sebagai sistem penafsiran (system of interpretation). Hermeneutika sebagai sistem penafsiran dapat diterapkan, baik secara kolektif maupun secara personal, untuk memahami makna yang terkandung dalam mitos-mitos ataupun simbol-simbol.
Referensi:
http://kuliahfilsafat.blogspot.com/2009/05/definisi-hermeneutika.html
http://airlanggastudyclub.com/pendidikan-filsafat/

1 comment: